Hamster Kombat, game tap-to-earn di Telegram, baru saja menyelesaikan snapshot untuk airdrop musim pertamanya pada 21 September waktu Indonesia. Meskipun awalnya banyak pemain yang bersemangat, hasil akhirnya justru mengecewakan.

Banyak pemain merasa bahwa aturan sistem anti-cheat adalah alasan utama mereka gagal mendapatkan token HMSTR.

Sistem anti-cheat ini seharusnya mencegah pemain curang dengan memantau aktivitas mencurigakan, seperti penggunaan software pihak ketiga atau pengumpulan poin secara tidak wajar.

Baca Juga: 10 Game yang Sering Dimainkan Wibu

Masalah pada Sistem Anti-Cheat

Namun, sistem ini tidak berjalan dengan baik. Banyak pemain yang bermain secara jujur dan mengumpulkan Poin Per Jam (PPH) – yang dipercaya menjadi syarat utama airdrop – malah didiskualifikasi karena dianggap curang. Sebaliknya, pemain yang menggunakan AI dan teknologi lainnya justru lolos dari deteksi.

Seorang pemain di X (Twitter) mengungkapkan kekecewaannya dengan berkata, “Terima kasih, Hamster Kombat, karena telah membuang-buang waktuku.”

Komentar serupa muncul dari pemain lain yang merasa aturan mendadak ini merugikan mereka. “Penipu tetap dapat airdrop, sementara pemain asli justru diblokir. Ini nggak adil,” tambah pemain lain.

Masalah Teknis Lainnya

 

Selain itu, beberapa pemain juga melaporkan masalah teknis terkait pencapaian dalam game, terutama saat mengajak teman bermain. Seorang pemain menyebutkan bahwa meski ia sudah mengundang beberapa teman, pencapaiannya tidak tercatat di sistem. Ini menambah kekecewaan karena mereka merasa usaha keras mereka tidak dihargai oleh game.

Baca Juga: Trojan Perbankan Android Baru Octo2 Muncul dengan Kemampuan Mengambil Alih Perangkat

Nilai Token HMSTR

Selain masalah kualifikasi airdrop, beberapa pemain juga mempertanyakan nilai token HMSTR yang diperkirakan akan diluncurkan dengan harga US$0,01. Banyak yang merasa harga ini terlalu rendah, mengingat upaya mereka selama berbulan-bulan untuk mendapatkan token ini.

Beberapa pemain berpendapat bahwa nilai tersebut tidak sebanding dengan usaha dan waktu yang mereka habiskan. Ketidakpastian ini semakin memperburuk kekecewaan terhadap cara pengembang menangani proses airdrop.

Baca Juga: Mengenal Cryptocurrency: Revolusi Uang Digital

Fase Airdrop Kedua dan Musim Interlude

Di tengah kontroversi ini, Hamster Kombat tetap melanjutkan perjalanan dengan memperkenalkan Musim Interlude, sebagai masa transisi sebelum Musim 2 dimulai.

Selama Musim Interlude, pemain bisa mengumpulkan diamond melalui berbagai aktivitas dalam game, seperti bermain game mitra, mengajak teman, atau berinteraksi dengan akun media sosial Hamster Kombat. Diamond yang dikumpulkan bisa digunakan untuk meningkatkan kartu dalam game, yang akan memberikan keuntungan lebih di Musim 2. Ini memberi pemain kesempatan untuk mempersiapkan diri sebelum musim baru dimulai.